Jenis Tanaman Keras Dibudidayakan di Indonesia

Jenis Tanaman Keras Dibudidayakan di Indonesia

Salam Pikir- Definisi flora keras secara umum merupakan aneka macam jenis tanaman menahun yg memiliki batang berkayu keras, memiliki masa guna hingga lebih berdasarkan 20 tahun & kebanyakan bisa dimanfaatkan hasil olahan kayunya, baik sebagai bahan bangunan, perabot tempat tinggal tangga atau sebagai kayu bakar.

Cukup banyak jenis flora keras yang dibudidayakan di Indonesia, hal ini karena Indonesia adalah galat satu negara yang beriklim tropis sebagai akibatnya menciptakan aneka macam jenis pohon berkayu keras dapat tumbuh dengan subur pada negara kita.

Baca: Penjelasan dan Ciri-ciri Tanaman Batang Berkayu

Umumnya budidaya tanaman keras dilakukan oleh perusahaan industri perkebunan yang mempunyai lahan tanam yang cukup luas serta pengelolaan yang baik. Walaupun begitu tanaman keras juga banyak ditanam oleh para petani sebagai tanaman selipan di lahan pertaniannya. Tanaman keras ini juga  banyak ditanam sebagai hiasan taman.

Beberapa contoh tanaman keras yang menguntungkan biasanya dibudidayakan untuk keperluan industri selain dari bagian kayunya, atau bagian lain dari tanaman keras contohnya buah, kulit, akar, daun, bunga, dan biji

Jenis tumbuhan keras yg dibudidayakan buat diambil kayunya merupakan kayu jati, pohon albasia, kayu cendana, sengon & lainnya. Contoh flora keras yang ditanam buat diambil buahnya misalnya buah nangka, mangga, durian & duku.

Indonesia sendiri melalui BUMN memiliki beberapa perusahaan yang berkiprah dalam bidang perkebunan, dimana perusahaan tersebut telah berhasil menyulap huma negara buat ditanami bebagai jenis komoditas perkebunan yang laris hingga ke pasar dunia.

Berikut daftar nama Jenis tumbuhan keras yang dibudidayakan pada Indonesia (disertai pembagian terstruktur mengenai tanaman keras & gambarnya).

Baca: Contoh Tanaman Air Hias pada Kolam

1. Kayu Jati

Kayu jati merupakan keliru satu jenis pohon keras yg banyak dibudiddayakan di Indonesia. Tanaman kayu jati merupakan pohon penghasil kayu menggunakan kualitas tinggi, lantaran memiliki tekstur kayu keras dan kuat serta tahan menurut pelapukan yg disebabkan sang rayap.

Contoh tanaman keras dibudidayakan di Indoneisa
Morfologi tanaman kayu jati antara lain mempunyai daun lebar, berbatang besar, mempunyai akar tunggang, umumnya berkembang biak secara generatif melalui biji. Tanaman keras ini dapat tumbuh hingga ketinggian 30 sampai 40 meter, dan jika musim kemarau uniknya kayu jati akan menggugurkan semua daunnya dengan tujuan untuk mengurangi penguapan.

Tanaman yang mempunyai nama latin Tectona grandis ini dapat tumbuh pada daerah dataran rendah maupun tinggi yang memiliki curah hujan 1.500-dua.000 mm/ tahun dan suhu berkisar antara 25-36 derajat celcius.

Di Indonesia kayu jati banyak ditanam pada daerah perkebunan, hutan masyarakat, hutan negara bahkan ditanam pada pinggir jalan. Daerah yang terkenal menggunakan budidaya tanaman kayu jati ini antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Bali, Nusa tenggara, Sulawesi Selatan dan Tenggara.

Klasifikasi flora keras kayu jati

Berdasarkan sistem taksonomi tumbuhan, kayu jati memiliki klasifikasi ilmiah menjadi berikut.

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo : Lamiales

Famili: Lamiaceae

Genus: Tectona

Spesies: Tectona grandis Manfaat Tanaman Kayu Jati

Tanaman kayu jati adalah produsen kayu berkualitas tinggi sebagai akibatnya sangat cocok buat dijadikan barang-barang mebel, bahan bangunan, & dijadikan bahan goresan kayu dengan ketahanan yang cukup bagus. Rantingnya bisa dijadikan bahan bakar karena memiliki barah yang membuat panas yang sangat tinggi.

Selain itu daun flora ini bisa dijadikan pembungkus alami, akar tanaman ini dapat dijadikan sebagai pewarna alami buat anyaman (Sulsel) bisa dijadikan pewarna pada masakan kuliner.

Tanaman ini jua sanggup dijadikan obat penawar sakit, yaitu dengan menyeduh bagian kayu jati tadi denga air panas, selain itu jua sanggup digantikan menggunakan daun mudanya.

Dua. Kayu Sengon

Salah satu jenis tanaman keras yg dibudidayakan adalah Kayu Sengon. Jenis tumbuhan keras ini sangat cocok buat penghijaun sekaligus manjadi pohon peneduh. Pohon ini umunya dimanfaatkan kayunya sebagai bahan standar pembuatan furniture, kayu jenis ini dapat tumbuh tinggi dengan cepat. Ketinggian pohonnya sanggup mencapai 30 meter lebih. Tanaman ini tumbuh di berbagai negara Asia Tenggara, India & China (bagian selatan).

Morfologi flora kayu sengon diantaranya memiliki batang kayu yg bundar , panjang dan lurus. Daun sengon berbentuk menyirip ganda & berukuran mini serta mudah rontok. Akarnya tunggang ukuran besar dan menancap relatif jauh ke pada tanah.

Baca: Klasifikasi Tanaman Perkebunan yang Menguntungkan

Nama latin kayu sengon merupakan Albazia falcataria. Sengon dapat tumbuh optimal pada daerah dataran dengan ketinggian 500-1.500 meter pada atas permukaan laut. Suhu pertumbuhan berkisar antara 22-29 derajat celcius, dan kelembaban antara 50-75%.

Di Indonesia, kayu sengon banyak ditanam sang perusahaan perkebunan dan hasilnya dipasok ke perusahaan-perusahaan domestik menjadi bahan polywod dan vener untuk keperluan ekspor. Daerah pembuat kayu sengon seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa tenggara, Sumatera dan Kalimantan.

Klasifikasi kayu sengon

Berdasarkan sistem taksonomi tanaman , kayu sengon mempunyai pembagian terstruktur mengenai ilmiah menjadi berikut.

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Family : Mimosaceae

Sub family : Mimosoideae

Species : Albazia falcataria Manfaat Tanaman Kayu Sengon

Kayu sengon merupakan bahan baku untuk pembuatan polywood dan vener buat skala ekspor ke banyak sekali negara. Selain itu pula kayu sanggup dijadikan sebagai tiang bangunan tempat tinggal , partide board, perabotan tempat tinggal tangga, pagar, tangkai, bahan kerajinan, kotak korek barah, pulpen, kertas, dll.

Kulit kayunya yg agak beracun dahulu poly digunakan buat mengakap ikan di sungai menggunakan melarutkannya di dalam air. Selain itu daunnya dapat dijadikan sebagai bahan pakan hewan ternak seperti kambing.

Tiga. Kakao atau Pohon Coklat

Kakao atau pohon coklat merupakan salah satu tumbuhan keras yg dimanfaatkan output buahnya menjadi komoditas perkebunan. Menurut sejerahnya pohon kakao adalah tanaman yg berasal berdasarkan Amerika Selatan. Tanaman ini telah semenjak dulu, banyak ditanam oleh suku Aztec & Mayan di Amerika Tengah.

Jenis Tanaman Keras Budidaya Di Indonesia
Bangsa Mayan menggunakan buah kakao sebagai alat barter atau uang untuk perdagangan. Sedangkan pembuatan minuman dengan menggunakan olahan biji kakao pertama kali dilakukan oleh bangsa Indian MesoeAmerika yang dicampur dengan berbagai macam rempah seperti vanili dan merica, sebagai perasa atau penyedap.

Ekpedisi bangsa Barat untuk menjelajahi seluk beluk global tidak terkecuali ke Amerika Latin merupakan titik awal penyebaran coklat ke semua negara di dunia terutama pada negara-negara dengan iklim tropis.

Baca:Klasifikasi Tanaman Kelor & Manfaatnya

Morfologi tanaman kakao antara lain memiliki batang berkayu, berakar tunggang, buahnya sebelum matang akan berwarna hijau dan merah tua namun apabila sudah masak akan berubah menjadi kuning, merah muda, ataupun jingga. Tanaman ini memerlukan flora pelindung dalam waktu pembibitan maupun flora pelindung tetap agar tanaman ini dapat tumbuh dengan baik.

Tanaman kakao bisa hayati di dataran rendah maupun dataran tinggi, tetapi bisa tumbuh optimal dalam daerah menggunakan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut. Curah hujan yg cocok buat flora ini berkisar 1.800-3.000 mm/tahun serta kelembaban nisbi antara 80-90%.

Klasifikasi Tanaman Pohon Kakao

Menurut sistem taksonomi tumbuhan, Tanaman Kakao memiliki klasifikasi ilmiah menjadi berikut.

Kingdom: Plantae

Divisi: Tracheophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili: Malvaceae

Genus: Theobroma L.

Spesies: Theobroma cacao L. Manfaat Pohon Kakao

Pohon Kakao atau coklat poly ditanam menjadi tumbuhan komoditas unggul perkebunan. Bagian menurut pohon kakao yg sering dimanfaatkan adalah bagian biji yang berada di dalam butir kakao.

Biji kemarau dapat dijadikan bubuk menjadi bahan utama pada pembuatan coklat, Selai itu bisa dijadikan adonan minuman, kue, selai & makanan manis lainnya.

Ranting yang telah kemarau sanggup dijadikan kayu bakar dan batangnya bisa digunakan buat bahan membat pagar, kerajinan mebel dll.

4. Pohon Cengkeh

Salah satu jenis flora keras yang dimanfaatkan selain bagian kayunya merupakan pohon cengkeh, pohon cengkeh merupakan tanaman rempah spesial Indonesia. Tanaman ini asal berdasarkan Pulau Makian, Maluku Utara, meskipun ada juga yang berkata bahwa pohon cengkeh dari menurut Papua.

Morfologi tanaman cengkeh diantaranya mempunyai batang berkayu keras, daun berwarna hijau berbentuk bulat memanjang dengan ujung yang lancip, tinggi flora mampu mencapai 20-30 meter dan tumbuh hingga bertahun-tahun.

Tanaman yang mempunyai nama latin Syzygium aromaticum, bisa hidup dan tumbuh ideal dalam daerah beriklim tropis menggunakan ketinggian 200-300 mdpl. Di daerah dataran tinggi pohon cengkeh bisa tumbuh tetapi kurang maksimal bahkan tidak membentuk sama sekali. Curah hujan yang menunjang pertumbuhan pohon cengkeh merupakan curah hujan yg merata menggunakan kisaran 2.000-3.500 mm/tahun, denganpembagian masa 9 bulan basah & 3 bulan kering.

Di Indonesia, pohon cengkeh dapat tumbuh baik di dataran rendah dekat pantai sampai pada pegunungan menggunakan ketinggian mencapai 900 m di atas bagian atas bahari. Pohon cengkeh pada Inonesia dibudidayakan terutama pada Kepulaun Banda, Maluku, Jawa, Sumatera dan wilayah lainnya.

Klasifikasi Pohon Cengkeh

Tanaman cengkeh berdasarkan sistem taksonomi pada tumbuhan mempunyai penjabaran ilmiah sebagai berikut.

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub-Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Myrtales

Famili :  Myrtaceae

Genus : Eugenia

Spesies : Eugenia aromatic ;Syzigium aromaticum Manfaat Pohon Cengkeh

Bagian primer menurut flora cengkeh yang dimanfaatkan adalah bagian bunga & butir yg memiliki bau khas. Buah dan bunga dimanfaatkan menjadi bumbu rempah pada masakan sebagai penyedap rasa.

Cengkeh jua digunakan dalam industri rokok khusunya rokok kretek khas Indonsia. Rokok ini merupakan kumpulan aneka macam bahan mulai berdasarkan tembakau, kemenyan, dan bahan lain yg lalu dibungkus sebagai linthingan (silinder kecil).

Cengkeh dalam zaman dahulu pula dimanfaatkan sebagai alat barter / tukar-menukar, dimana pada akhir abad ke-15 nilai 1 kg cengkeh harganya setara dengan 7 gr emas.

5. Tanaman Buah Duku

Duku merupakan galat satu jenis flora keras butir. Buahnya memiliki getah poly ini seperti sekali dengan buah langsat dan kokosan. Pohon butir duku memiliki batang yg besar menggunakan banyak cabang.

Contoh tanaman keras dibudidayakan di Indonesia
Buah duku merupakan tanaman buah tropis, berdasarkan sejarahnya buah ini berasal dari Pulau Kalimatan (Kaltim, Kalut dan Malaysia). Sekarang tanaman buah ini banyak ditanam diberbagai negara seperti Vietnam, Thailand, Flipina bahkan di India.

Morfologi pohon butir duku mencakup berakar tunggang, bentuk tulang daun menyirip, buahnya berbentuk bundar mini , berwarna kekuningan dan bergerombol. Tanaman butir duku bisa dikembangbiakan secara generatif (biji) maupun vegetatif (sambung pucuk)

Tanaman butir duku dapat berkembang optimal pada wilayah dengan curah hujan 1.500-2.500 mm/tahun. Tanaman ini berbuah baik dalam daerah dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 600 mdpl, dengan derajat keasaman tanah kisaran 6-7.

Buah duku poly dibudidayakan sang petani buah di Indonesia, khususnya di wilayah dataran rendah. Kota yg populer menjadi sentra pembuat buah duku kualitas baik diantaranya Palembang, Singosari (malang), Kulon Progo dan Karanganyar.

Baca: Kumpulan Klasifikasi Tanaman Buah

Klasifikasi tumbuhan butir duku

Tanaman buah duku dari sistem taksonomi dalam tanaman memiliki pembagian terstruktur mengenai ilmiah sebagai berikut.

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Meliaceae

Genus : Lansium Manfaat Buah Duku

Buahnya adalah bagian yg paling poly dimanfaatkan lantaran mempunyai nilai jual, selain itu juga sanggup dijadikan menjadi bahan sirup serta menjadi obat penurun demam dan obat cacingan.

Kulit buahnya pula memiliki kegunaan menyembuhkan diare, serta bila dijadikan tepung sanggup dijadikan menjadi obat buat menyembuhkan gigitan kalajengking.

Bagian batang dan cabang mampu dijdaikan kayu bakar bila telah kering. Kulit pohon butir duku jua dipercayai dapat menyembuhkan penyakit disentri & malaria.

LihatTutupKomentar