LAPORAN HASIL OBSERVASI KEARIFAN LOKAL WONOSOBO
Banyak kearifan lokal yg terdapat pada wonosobo, tetapi beberapa hanya menjadi sebuah adat tata cara setempat dan tidak diketahui oleh masyarakat umum hanya masyarakat pada wilayah tersebut saja yg tahu. Bicara mengenai kearifan lokal Kabupaten Wonosobo nir mampu tanggal dari kearifan lokal Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Wonosobo yg meliputi tata cara adat, budaya, tradisi, kesenian, kuliner khas serta kebiasan warga pada wilayah tempat dataran tinggi dieng. Beberapa kearifan lokal yang diketahui antara lain:
1. Ruwatan Cukur Rambut Gimbal
Dua. Carica Dieng
Merupakan family dari caria papaya yang kita ketahui sebagai buah yang lezat jika ijadikan manisan, bijinya mempunyai warna hitam dan pahit rasanya jika dimakan. Jenis Carica Dieng memiliki daun lumayan tebal, buahnya kecil dan jika masak warnanya berubah kekuning-kuningan serta mempunyai aroma wangi yang khas. Jika akan dimakan langsung maka yang dimakan bukan buahnya tetapi daging bijinya yang warnanya putih dan beraroma khas serta rasanya asam manis, yang sangat berbeda dari buah lain. Sedangkan daging buahnya cocok sekali jika dijadikan manisan. Sekarang manisan carica sudah banyak diproduksi secara home industry, dijadikan minuman dalam botol yang biasanya bertuliskan “Carica Dieng”.
Agar tanaman ini dapat tumbuh baik dan membentuk kualitas buah yg rupawan flora carica membutuhkan ketinggian antara 1800-2200 meter diatas permukaan bahari. Jenis ini diperkirakan berasal menurut Amerika Selatan, dibawa ke Indonesia sang orang Belanda (Ir. Krammers) dan ditanam dan dikembangkan di Kawasan Dataran Tinggi Dieng sang sekitar tahun 1900. Sama halnya dengan Purwaceng, flora carica belum aporisma dibudidayakan dan hanya tanaman selingan saja di ladang para petani.
3. Tari Lengger
Lengger adalah suatu kesenian tari yang asalnya dari Banyumas, pada mulanya kesenian ini digunakan sebagai tarian ritual sebagai untuk menolak musibah dan sarana ruwatan. Kesenian Lengger telah ada sejak zaman nenek moyang dahulu dan telah dimanfaatkan oleh Sunan Kalijaga supaya para pemuda rajin untuk ke Masjid. Kesenian Lengger adalah kesenian tradisional kerakyatan yang mewarnai kehidupan masyarakat di kawasan Dataran Tinggi Dieng, kesenian ini juga mempunyai peran dalam kehidupan masyarakat seperti dalam acara bersih desa, pelengkap perayaan hari besar, dan juga sebagai hiburan serta sarana pendidikan. Sebuah karya seni yang diciptakan manusia sebagai bentuk ekspresi budaya dan merupakan ungkapan sosialnya, sehingga karya seni diciptakan oleh manusia tidak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri sendiri tetapi juga untuk kebutuhan orang lain (Wadiyo 2006:141). Seorang penari lengger dituntut harus mampu menari dan bernyanyi sekaligus, dengan memainkan gerakan secara lincah dan dinamis hal ini merupakan ciri khas identitas daerah, bahkan menjadi nilai-nilai budaya yang ada dalam kehidupan masyarakat. Keberadaan kesenian lengger pada zaman sekarang mulai tergusur dengan kemajuan zaman terutama di daerah Dieng dan sekitarnya lama-kelamaan semakin surut. Jika kita meninjau kembali daya minat masyarakat terhadap kesenian ini semakin berkurang, hal ini dikarenakan adanya moderenisasi zaman. Contohnya masyarakat lebih senang untuk menonton hiburan modern daripada kesenian tradisional. Upaya dalam melestarikan kesenian tari lengger perlu digalangkan oleh muda-mudi desa serta semua unsur masyarakat, apalagi Dieng adalah kawasan wisata, dimana sektor wisata tak bisa lepas dari namanya seni budaya yang ada di daerah tersebut. Bahkan keberadaan kesenian ini dapat menjadi nilai tambah pariwisata di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng. Kedepanya perlu adanya kerjasama baik warga masyarakat serta pemerintah yang diwakili oleh dinas-dinas terkait untuk mengusahakan agar kesenian ini tetap eksis dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
4. Mie Ongklok
merupakan sebuah hidangan mie kuah khas Kabupaten Wonosobo, Jawa tengah. Mie Ongklok terbuat menurut mie berukuran cukup besar yang direbus bersama sayuran selanjutnya dituangi dengan kuah kental dengan bumbu khusus yang tak jarang disebut ?Loh?, sebagai akibatnya mempunyai cita rasa yg khas pada Mie Ongklok ini. Mie Ongklok telah sangat terkenal sang para wisatawan yang telah berkunjung ke daerah Dieng, sebagai akibatnya sebagai galat satu kuliner spesial yg harus dicoba jika berkunjung ke Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng. Disebut Mie Ongklok karena dalam proses pembuatannya memakai ?Ongklok?. Ongklok adalah alat berbentuk keranjang mini terbuat berdasarkan anyaman bambu yg dipakai buat mengungkep mie tersebut. Dalam proses pembuatannya, bahan-bahannya yg terdiri berdasarkan mie, sayur kol, & potongan daun kucai diletakkan di dalam ongklok. Kemudian di celupkan secara berulang-ulang ke dalam air mendidih hingga matang. Setelah matang kemudian tersaji ke pada mangkuk dan disiram kuah kental yg dibentuk dengan bumbu khusus. Biasanya Mie Ongklok tersaji dengan tempe kemul, sate sapi, dan keripik memahami. Kita jua bisa menambahkan bawang goreng & kecap menjadi penambah rasa. Tetapi bila Anda penyuka makanan pedas, anda juga bisa menambahkan sambal atau merica serbuk. Rasa Mie Ongklok ini terbilang unik, lantaran bumbu & campuran ebi membangun rasa yang pas dalam kuah Mie Ongklok. Selain itu saat jika dimakan denga sate sapi akan menambah kelezatan mie ongklok tadi.